Router dan Routing
assalamualaikum wr.wb
baiklah pada pertemuan kali ini saya akan menjelaskan tentang ROUTER DAN ROUTING , mari kita simak penjelasan di bawah ini :
A. Router
1. Pengertian router
Router adalah suatu perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Dua
atau lebih jaringan bisa dihubungkan menggunakan router, baik jaringan
yang sama maupun
berbeda. Perbedaannya dari segi teknologinya seperti yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing.
Fungsi Router yang Perlu Kita Ketahui
Router merupakan sebuah perangkat keras yang dapat menghubungkan
beberapa jaringan antara modem dengan sesama router ataupun langsung
menuju IP address tertentu. Lalu secara fungsinya, router dapat
digunakan sebagai:
1. Penghubung Jaringan
Fungsi paling pertama dari sebuah router adalah untuk menghubungkan
jaringan dari yang satu ke yang lainnya. Dalam hal WiFi, router
dibutuhkan untuk mengirimkan data internet dari modem menuju ip addres
pada gadget yang digunakan. Router dapat mendistribusikan data internet
yang digunakan kepada masing-masing gadget yang terhubung pada WiFi di
rumah.
2. Transmisi Informasi
Apakah saat ini kamu tinggal di rumah dengan dua lantai atau sebuah
ruko yang memiliki lebih dari dua lantai? Nah, pernahkah kamu
bertanya-tanya bagaimana sebuah WiFi dapat terjangkau hingga ke seluruh
area yang ada di rumah, padahal berbeda lantai? Nah, ini adalah tugas
dari router yaitu untuk menyalurkan kembali informasi atau data ke
seluruh area yang ada di rumah. Biasanya, jika rumah tersebut memiliki
dua lantai, maka akan ada dua router yang dipasang agar penyebaran
internet merata di seluruh area rumah. Router ini akan mengirimkan
informasi dari modem menuju router lainnya.
3. Jembatan Antara Jaringan dengan DSL
Fungsi terakhir dari router adalah sebagai jembatan antara jaringan
dengan DSL (Digital Subscriber Line) untuk memasang firewall agar dapat
menyaring informasi atau data yang akan disebarkan. Singkatnya, kamu
bisa melakukan block IP address dengan adanya router.
4. Digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL
disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya
memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan
alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya.
Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis Router Berdasarkan Mekanismenya
1. Router Statis / Static Router
Jenis router
yang pertama adalah yang dikenal dengan istilah router statis ataupun
static routing. Penggunaan static routing ini lebih mengarah kepada
bagaiaman sebuah router mampu untuk melakukan proses penghalaan dari
suatu jaringan. Mekanisme di dalam proses penghalaan itu sendiri terdiri
dari berbagai proses, yang melibatkan apa yang kita kenal dengan nama
tabel routing atau tabel penghala.
Kelebihan penggunaan static router
- Kelebihan pertama dari
penggunaan static router adalah terdapat semacam filtering oleh
administrator, dimana administrator mampu untuk memfilter rute mana yang
boleh dilewati dan tidak boleh dilewati. Hal ini membuat proses
penghalaan dapat dilakukan secara real time oleh sang administrator
- Proses
penghalaan atau proses routing bisa dilakukan dengan mudah dan juga
cepat, dan bisa dilakukan kapan saja, tanpa adanya syarat – syarat
trtentu
- Penggunana tabel routing akan mempermudah administrator dalam melakukan proses routing atau penghalaan
- User bisa melakukan request akses routing dari administrator, sehingga tidak harus tergantung dari program routing saja.
Kekurangan dari penggunaan static router
- Administrator wajib sepenuhnya memahami mengenai sistem dan juga command pada tabel routing
- Sangat
membutuhkan ahli jaringan yang sudah memiliki banyak pengalaman di
bidang routing agar static routing dapat beroperasi dengan optimal.
- Kemampuan
administrator dalam membuat tabel routing baru sangatlah diperlukan,
terutama ketika harus menghabpus ataupun menambahkan jalus penghalaan
- Tidak cocok untuk diaplikasikan pada sebuah jaringan yang sibuk, luas, dan juga banyak digunakan oleh user.
2. Router dinamis / Dynamic Router
Jenis router berikutnya adalah router dinamis, alias
dynamic router. Merupakan kebalikan dari router statis, yang tentu saja
membuat router dinamis ini memiliki keunggulan sedikit dibandingkan
dengan router statis. Apabila pada router statis atau static router ini,
proses penghalaan atau proses routing murni diatur oleh seorang
administrator jaringan, maka pada dynamic router ini, proses routing
akan berjalan secara otomatis dan juga dinamis. Maksudnya adalah,
dynamic router ini akan bekerja sendiri, sesuai dengan apa yang sidah
diperintahkan oleh administrator.
Kelebihan dari penggunaan router dinamis
- Sangat praktis dan juga efisien, karena router bisa bekerja secara otomatis
- Kerja dari administrator lebih ringan, dan administrator tidak wajib memahami secara penuh pembuatan tabel routing
- Sangat
cocok digunakan untuk kebutuhan network yang besar, luas dan juga
sibuk, misalnya saja kebutuhan routing pada ISP, baik baseband maupun
broadband’
Kekurangan dari penggunaan router dinamis yaitu
terkadang router bekerja secara otomatis, sehingga kita tidak bisa
mengatur kemana sebuah jaringan akan pergi
3. Wireless Router
Jenis router yang satu ini
tidak spesifik, yang berarti bisa menjadi jenis router statis maupun
router dinamis. Sesuai dengan namanya, router wireless merupakan jenis
router yang bekerja tanpa menggunakan kabel, dan mengandalkan koneksi
wireless menggunakan media udara. Router wireless ini saat ini cukup
banyak digunakan karena memberi banyak sekali kemudahan. Dari segi
fungsinya, tentu saja tidak berbeda dengan jenis router lainnya. Berikut
ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh router wireless
- Bisa bekerja baiks ebagai static router ataupun dynamic router
- Tidah membutuhkan kabel, sehingga sangat mudah dalam instalasi, dan tidak repot
- Dapat
berperan sebagai access point, sehingga bisa langsung terkoneksi dengan
komputer dan perangkat lainnya menggunakan media WiFi
- Mudah diletakkan dimanapun
- Tidak membutuhkan modem yang banyak untuk masing – masing komputer.
Jenis Router Berdasarkan Pengaplikasiannya
- Router Fisik / Hardware
Router
fisik atau hardware merupakan jenis router yang paling umum, dimana
router ini memiliki bentuk fisik yang nyata, dan banyak digunakan,
bentuknya mirip seperti hub ataupun modem, dengan banyak port, dan
biasanya diletakkan pada lokasi – lokasi yang didaulat menjadi center
atau pusat. Router fisik ini merupakan jenis router yang banyak
digunakan, karena kammpuannya yang besar dalam melakukan proses routing
atau proses penghalaan dengan baik.
- Router Software
Jenis
router berikutnya adalah router software. Router software ini adalah
sebuah program atau aplikasi yang memungkinkan sebuah PC dengan sistem operasi
populer menjadi sebuah router. Router software ini merupakan sebuah
software yang dapat diinstal pada sistem operasi komputer, seperti
windows, linux, ataupun macOS. Dengan menggunakan router software ini,
maka sebuah PC, selain mampu untuk dioperasikan sebagai PC secara umum,
bisa juga digunakan sebagai sebuah router. Meskipun begitu, tentu saja
fungsi routingnya tidak sehebat penggunaan router fisik. Beberapa
software yang biasa digunakan sebagai router antara lain adalah WinGate,
WinRoute, Soygate, dan lain – lain.
- Router PC
Router PC ini
berbeda dengan router software. Apabila router software merupakan
software yang mampu membuat PC memiliki fungsi tambahan sebagai router,
maka router PC ini merupakan sebuah router yang memang sengaja diinstall
pada PC, sehingga sebuah PC hanya mampu untuk bertindak sebagai router.
Router pc ini sudah sangat jarang sekali digunakan. Meskipun begitu,
router PC ini hanya membutuhkan spesifikasi yang rendah, seperti Pentium
2, RAM 64, harddisk 10 GB, dan spesifikasi rendah lainnya.
B. Routing
1. Pengertian Routing
Routing adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan
menentukan jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke device
yang berada di jaringan lain.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-
lapis OSI.
2. Tabel Routing
Tabel routing ( routing table ) terdiri atas entri-entri rute dan setiap
entri rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel
routing IPv4:
a) Destination
Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom
ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print.
b) Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai
paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini
dinamakan Netmask.
c) Next-Hop
Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.
d) Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4.
Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai
interface.
e) Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route
sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan
yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di
jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.
MACAM MACAM ROUTING:
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP
adalah protokol yang memberikan informasi routing table berdasarkan
router yang terhubung langsung. Kemudian, router selanjutnya akan
memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung
dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol
RIP adalah: host, network, subnet, dan route DEFAULT
dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
Macam macam routing protokol RIP ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- RIPv1 (RIP versi 1)
- Hanya mendukung routing class-full
- Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan routing
- Tidak mendukung VLSM (Variabel lenght Subnet Mask)
- Adanya fitur perbaikan routing broadcast
- RIPv2 (RIP versi 2)
- mendukung routing class-full dan class-less
- info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing
- mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- ada fitur perbaikan routing multicast
Apa saja kelebihan dari protokol RIP? Berikut ini diantaranya:
- Menggunakan metode “Triggered Update”.
- Memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
- Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara waktu pada timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu
oleh perubahan tersebut (triggered update).
- Mengatur routing
menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat
diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link pada jaringan.
Sedangkan, berikut ini adalah kekurangan dari RIP:
- Jumlah host yang terbatas.
- Ketika
pertama kali dijalankan, RIP hanya mengetahui cara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal / localhost) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP
adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan oleh Cisco Systems
Inc. pada pertengahan tahun 1980-an. Tujuan penciptaan IGRP adalah untuk
menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP
memiliki hop maksimum 255, tetapi default dari protokolnya sendiri
adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default
untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah interkoneksi (Composite
Metric, yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability).
Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Update routing
pada protokol ini dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Berikut ini adalah kelebihan dari protokol IGRP:
- Mendukung sampai 255 hop count
Dan berikut ini adalah kekurangan dari protokol IGRP:
- Jumlah host yang terbatas
- Hanya bisa diterapkan pada router Cisco
3. OSPF (Open Short Path First)
OSPF
adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan
oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Protokol ini
cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki router yang berbeda-beda.
COntohnya, jika jaringan komputer Anda memiliki banyak router, dan tidak
semuanya adalah router Cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan IGRP.
jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang
dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan protokol
satu-satunya agar semua router tersebut bisa melakukan routing.
Berikut ini adalah kelebihan dari protokol OSPF:
- Tidak menghasilkan routing loop
- mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
- bisa menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
- dapat diterapkan di semua router merek apapun
Sedangkan berikut ini adalah kekurangan dari protokol OSPF:
- Membutuhkan basis data yang besar.
- Lebih rumit
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol
ini menggunakan algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan
“cost load balancing” yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah
kombinasi antara “distance vector” dan “link-state”, serta menggunakan
Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
Distance
vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak
tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap
90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya
memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada
jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah
mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
Apa saja sih kelebihan EIGRP? Ini dia diantaranya:
- Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
- Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
- Adanya fitur “loop avoidance”
Dan berikut ini adalah kekurangan dari EIGRP:
- Hanya dapat digunakan untuk Router Cisco
5. BGP (Border Gateway Protocol)
Sebagai
routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah
lokasi dalam sebuah jaringan. Namun yang membedakan BGP dengan routing
protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol
jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
Kelebihan dari protokol BGP ini adalah instalasi yang sangat
sederhana. Sedangkan, kekurangan dari protokol ini adalah keterbatasan
dalam mempergunakan topologi jaringan.
6. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
IS-IS
adalah protokol digunakan pada perangkat jaringan komputer yang berguna
untuk menentukan jalur terbaik bagi datagram ketika diarahkan ke
tujuan. Lebih lengkapnya didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam
desain referensi OSI.
referensi
-https://nabilahnfz.wordpress.com/2014/11/28/router-dan-routing/
-https://gig.id/stories/tech/fungsi-router
-https://dosenit.com/hardware/jenis-jenis-router-dan-fungsinya
-https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/jenis-jenis-routing-protocol
mungkin ini yang dapat saya sampaikan tentang penjelasan router dan routing, mudahan bisa temen2 pahami ,
wassalamualaikum wr wb